Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik untuk Kejayaan Bangsa
“Demikianlah kami jadikan sebagian orang zalim sebagai pemimpin bagi orang zalim yang lain, disebabkan perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan.” (QS. Al-An’am: 129).
Negara kita yang tercinta Indonesia ini seakan tidak pernah lepas dari berbagai permasalahan-permasalahan yang mendasar, baik dari aspek pangan, energi dan ekonomi. Masalah tersebut muncul karena kedaulatan rakyat yang belum dapat tegak sepenuhnya di Indonesia. Ketidakhadiran kedaulatan rakyat terjadi karena dominasi elite yang sangat besar yang tidak dapat dilepaskan karena sistem politik yang terbentuk di Indonesia masih belum mampu melahirkan sebuah model kepemimpinan yang mampu menegakkan kedaulatan rakyat.
Para pemimpin yang dilahirkan dalam sistem politik saat ini lebih mementingkan kepentingan diri sendiri, kelompok, partai atau golongannya daripada kepentingan bangsa secara keseluruhan. Akibatnya kebijakan-kebijakan publik di Indonesia lebih berpihak pada kepentingan golongan elite yang lebih mereprensentasikan kepentingan asing, sedangkan dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut lebih diwarnai dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Seolah telah menjadi sunatullah, bahwa pemimpin yang ditunjuk untuk mengatur suatu rakyat, sifatnya tidak jauh dari rakyatnya. Karena pada awalnya setiap pemimpin adalah rakyat, yang kemudian dia ditunjuk untuk mengurusi masyarakatnya. Oleh karena itu, jika kita berharap ingin memiliki pemimpin yang baik, maka jadilah rakyat yang baik. Sebaliknya, ketika umumnya rakyat adalah masyarakat yang “cacat mental”, hampir bisa dipastikan, pemimpinnya tidak jauh dari sifat itu.
Rasulullah Sallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya di setiap zaman ada pemimpin yang Allah tunjuk sesuai dengan keadaan hati masyarakatnya. Jika Allah hendak memperbaiki masyarakat ini maka Allah tunjuk pemimpin yang baik. Dan jika Allah hendak membinasakan mereka, Allah tunjuk pemimpin yang zalim”.(Syuabul Iman Al-Baihaqi, 9:491).
Dalam keadaan seperti ini, rakyat Indonesia mulai merindukan sosok dan model kepemimpinan yang berorientasi pada kepentingan bangsa yang bisa memujudkan Indonesia yang berdaulat, yang memiliki kecerdasan sosial tinggi dan bisa menempatkan diri sebagai manusia biasa dengan tanggung jawab sosial-politik yang setiap saat tampil bersama rakyat dan bangsa yang dipimpin dan yang terus membuka diri berdialog dengan rakyat tanpa penghalang untuk berhubungan langsung. Dia adalah Pemimpin Profetik yang menyatu dengan jiwa rakyat dan bangsa.
Kepemimpinan profetik dipandang sebagai pola kepemimpinan yang paling sukses dalam membentuk sebuah tatanan kehidupan manusia yang berkualitas. Sebab nilai-nilai kepemimpinan profetik dapat ditransformasikan ke dalam model kepemimpinan pada semua lingkup, baik organisasi sosial, organisasi keagamaan, pendidikan, bahkan tata pemerintahan sekali pun. Dan Muhammad SAW adalah bukti authentic dan riil sebagai model pemimpin yang berhasil dalam segala aspek kehidupan.
Untuk mewujudkan sosok pemimpin profetik tersebut tentu butuh kesadaran dari semua rakyat Indonesia, bahwa setiap individu dari mereka adalah calon pemimpin profetik yang akan dilahirkan bagi kejayaan bangsa ini. Mereka harus mampu menanamkan karakteristik pemimpin profetik dalam kehidupannya seperti halnya yang telah diajarkan oleh para utusan-utusan Allah SWT kepada manusia seluruhnya.
Kini saaatnya memulai perbaikan dari diri sendiri dengan membiasakan perbuatan dan perilaku yang baik dan benar, selalu amanah disetiap pekerjaan, sadar akan peran dan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi sertamewariskan sifat-sifat kepemimpinan profetik. Karena pada dasarnya pemimpin tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi pemimpin itu dibentuk dalam proses yang berkelanjutan dan waktu yang panjang. (solusiislam.com)
Penulis: Abu Mujaddid (Dewan Pengasuh Solusi Islam)
@
Tagged @ Dakwah
Tagged @ Keluarga Sakinah
Tagged @ Kepemimpinan
Tagged @ Nasihat
Kamu sedang berada dipostingan Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik, Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik, Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik, Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik, Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik, Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik, Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik , Melahirkan Sosok Pemimpin Profetik
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten