Konsultasi masalah dan problematika keluarga
Pertanyaan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam kenal. Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Sholawat Salam teruntuk Rasulullah SAW.
Saya konsultasi ttg masalah keluarga, Saat ini saya umur 30th, kerja sbg PNS, anak saya 2 dan saat ini masih proses cerai dimana pengajuan saya di Kesatuan tempat kerja udah 1tahun lebih, namun skrg sudah proses di Pengadilan Agama. Saya pisah dengan istri sudah hampir 3 tahun ini.
Dua tahun yg lalu saya kenal wanita dan sudah saya nikah siri, karena belum ada surat cerai dari PA makanya belum bisa nikah resmi, dan sampe skrg saya sudah tinggal 1 atap dengan dia. Akhir-2 ini banyak kegelisahan dalam keluarga baru saya ini ustadz, dimana sifat dia sangat berubah, keluar dari komitmen awal.
Yang sangat saya sesalkan perubahan itu :
1. Dulu waktu pacaran dia sangat sayang dengan anak2 saya, tp skrg kebalikannya, bahkan tiap kali saya membahas ttg anak2 dia sll marah.
2. Silahturahmi dengan keluarga saya (bapak, ibu terutama adik perempuan kandung) sangat buruk.
Belum genap sebulan ini saya pernah pergi dari rumah dengan niat pergi dari dia selamanya, tp malah dia mencoba bunuh diri dengan minum obat banyak, sampe muntah darah. Dia type wanita yang keras kepala dan kalau marah sering membentak-bentak saya bahkan kadang memukul saya dan selama hidup dengan dia saya pernah diludahi 2 x kalau pas marah. Tetapi saya mencoba sabar.
Belum genap sebulan ini saya pernah pergi dari rumah dengan niat pergi dari dia selamanya, tp malah dia mencoba bunuh diri dengan minum obat banyak, sampe muntah darah. Dia type wanita yang keras kepala dan kalau marah sering membentak-bentak saya bahkan kadang memukul saya dan selama hidup dengan dia saya pernah diludahi 2 x kalau pas marah. Tetapi saya mencoba sabar.
Ustadz, saya takut akan murka Allah SWT. Yang ingin saya tanyakan ustadz :
1. Apa dosa nikah siri saya dan hidup 1 atap dengan dia?
2. Apa salah pikiran saya saat ini dimana saya ingin berpisah dengan dia dengan alasan masa depan anak2 saya dan demi keluarga saya (karena sebelum lebaran kemarin terjadi insiden yang membuat orang tua saya marah besar sehingga dia tidak diterima lagi di keluarga saya).
3. Saya harus berbuat apa ustadz, karena setiap kali saya konsultasi ke teman kerja, saya selalu disarankan pergi ke orang pintar/kyai/dukun, tapi hal itu bertentangan dengan hati kecil saya yang menganggap itu adalah dosa besar/ syirik.
3. Saya harus berbuat apa ustadz, karena setiap kali saya konsultasi ke teman kerja, saya selalu disarankan pergi ke orang pintar/kyai/dukun, tapi hal itu bertentangan dengan hati kecil saya yang menganggap itu adalah dosa besar/ syirik.
Mungkin itu dulu ustadz, mohon tanggapan dan solusinya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Jawaban
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji hanya bagi Allah, yang tidak ada Ilah yang patuh disembah selain dari-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Sebelumnya kami turut prihatin dengan cobaan dan ujian yang saat ini sedang anda terima, semoga hal tersebut tidak mengurangi atau menghilangkan ketabahan dan kesabaran saudara untuk terus memohon dan meminta pertolongan hanya kepada Allah Subhanahuwata’ala.
1. Apa dosa nikah siri saya dan hidup 1 atap dengan dia?
Nikah siri, jika maksud disini adalah nikah karena belum tercatat di KUA, akan tetapi semua rukun dan syarat sahnya nikah secara syar’I sudah terpenuhi, secara hukum agama tidak masalah, meskipun dari sisi hukum negara hal itu tidak dibolehkan. Dan ini jika diniatkan karena ingin menghindari diri dari zina, maka ini bukan merupakan dosa.
Namun apabila maksud dari nikah siri disini adalah pernikahan yang tidak dihadiri oleh wali dari wanita, maka pernikahan tersebut tidak sah dan batal, baik secara agama ataupun hukum negara. Sebab sudah jelas dalil dan keterangan yang telah disampaikan Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam. Maka jika ini adalah maksud dari nikah siri tersebut, segeralah bertaubat yang sesungguh-sungguhnya dan minta ampunan kepada Allah dan saat ini juga anda pisah dengannya.
2. Apa salah pikiran saya saat ini dimana saya ingin berpisah dengan dia dengan alasan masa depan anak2 saya dan demi keluarga saya
Apa yang telah istri anda perbuat saat ini telah masuk dalam kategori nusyuz, bahkan mungkin bisa dikatakan nusyuz tingkat tinggi jika melihat penjelasan diatas. Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Nusyuz adalah meninggalkan perintah suami, menentangnya dan membencinya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4: 24).
Bahkan ulama hanafiyah mengkategorikan wanita yang keluar rumah tanpa persetujuan suami saja sudah termasuk perbuatan nusyuz, lalu bagaimana jika lebih dari itu?
Kami harap anda baca terlebih dahulu artikel kami tentang Nusyuz (Solusi saat istri telah berani melawan suami)
Akan tetapi jika memang solusi dari nusyuz tidak membuatnya berubah, dan perselisihan masih terus berlanjut dan anda khawatir perselisihan itu akan berakhir dengan perceraian, maka jalan lainnya adalah anda mendatangkan dua orang penengah: yang pertama dari pihak keluarga anda, dan yang kedua dari pihak keluarga istri yang nantinya akan bermusyawarah untuk mencari jalan yang terbaik. Hal ini sesuai dengan anjuran Allah dalam Al Quran surat an Nisa 35.
Yakinlah bahwa Allah pasti akan memberikan jalan kepada keadaan yang lebih baik, baik berupa kesadaran bagi istri anda untuk kembali menjaga keharmonisan rumah tangga maupun jika memang tidak ada jalan lain kecuali pisah, maka perceraian secara baik-baik yang tidak merugikan salah satu pihak.
3. Saya harus berbuat apa ustadz, karena setiap kali saya konsultasi ke teman kerja, saya selalu disarankan pergi ke orang pintar/kyai/dukun, tapi hal itu bertentangan dengan hati kecil saya yang menganggap itu adalah dosa besar/ syirik.
Keluarga yang baik adalah keluarga yang dibangun atas dasar beribadah kepada Allah dengan senantiasa berperan dalam kebaikan. Istri anda adalah cermin diri anda. Jika anda baik bagi keluarga, niscara seluruh anggota keluarga tersebut pasti akan baik pula. Begitu pula sebaliknya.
Bukankah Allah telah menyatakan dalam Al Quran, bahwa laki-laki yang baik itu untuk wanita-wanita yang baik, dan begitu juga wanita-wanita yang baik itu hanya untuk laki-laki yang baik pula. Maka jika ingin melihat istri anda baik, anggota keluarga anda semua baik, maka perbaikilah semua hal yang ada pada diri anda.
Teladan kita, Nabi Muhammad SAW memberikan pelajaran yang berharga kepada kita tentang bagaimana kehidupan keluarga yang bahagia. Keluarga beliau pun pernah menghadapi masalah, sebagaimana masalah yang dihadapi oleh keluarga lain, tetapi semuanya bisa diselesaikan dengan baik. Itulah yang harus diteladani.
Diatas kami belum sepenuhnya mengetahui tentang bagaimana hubungan saudara dengan istri pertama, apakah anda pernah menyakitinya atau mungkin kedua orang tuanya, atau mungkin teman-teman anda lainnya yang mungkin tanpa anda sadari telah menyakiti hati mereka. Hal demikian kadang bisa menghalangi untuk dikabulkannya doa-doa kita. maka mumpung masih ada kesempatan, mintalah maaf kepada mereka semua, kepada orang-orang yang telah terdholimi dengan sikap anda.
Selanjutnya yang perlu anda lakukan dengan sungguh-sungguh adalah memohon ampunan kepada Allah Subhanahuwata’ala dari segala dosa dan noda yang (mungkin) pernah anda perbuat, baik yang terdahulu ataupun yang saat ini masih anda lakukan. Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dalam menghadapi cobaan ini dan shalat.
Yakinlah dengan pertolongan Allah yang selalu bersama dan menyertai hamba-hambanya yang yakin dan ikhlas dengan semua ketetapan-Nya.
Allah berfirman dalam Al Quran:
Karena sesungguhnya ‘bersamaan’ dengan kesulitan itu ada kemudahan, (5) sesungguhnya ‘bersamaan’ dengan kesulitan itu ada kemudahan. (6) (QS: Al Insyirah 5-6)
Tetaplah pada pendirian hati kecil anda, bahwa semua yang terjadi itu tidak lain atas kehendak Allah, maka mintalah pertolongan HANYA kepada-Nya semata, dan jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, dan janganlah anda berputus asa akan karunia dan rahmat dari-Nya.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. az-Zumar: 53)
Dijawab oleh: Ust. Abu Syauqie Al Mujaddid (Pembina Solusi Islam)
Artikel: www.solusiislam.com
@
Tagged @ Keluarga Sakinah
Tagged @ Muslimah
Tagged @ Nasihat
Tagged @ Tanya Jawab
Kamu sedang berada dipostingan Konsultasi Permasalahan Keluarga, Konsultasi Permasalahan Keluarga, Konsultasi Permasalahan Keluarga, Konsultasi Permasalahan Keluarga, Konsultasi Permasalahan Keluarga, Konsultasi Permasalahan Keluarga, Konsultasi Permasalahan Keluarga , Konsultasi Permasalahan Keluarga
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten