Sejumlah literatur online menyebutkan, tahun 2013 secara resmi kata selfie masuk kedalam Oxford English Dictionary.
Sebuah penelitian yang dikutip merdeka.com dari the guardian menyebutkan, sering memotret diri sendiri adalah salah satu ciri orang yang tidak percaya diri.
"Selfie adalah salah satu revolusi bagaimana seorang manusia ingin diakui oleh orang lain dengan memajang atau sengaja memamerkan foto tersebut ke jejaring sosial atau media lainnya," ujar Dr Mariann Hardey, seorang pengajar di Durham University dengan spesialisasi digital social media, seperti dikutip Guardian (14/07).
Hardey juga mengatakan bahwa dengan memamerkan foto-foto selfie tersebut, maka orang yang bersangkutan ingin terlihat 'bernilai', lebih-lebih apabila ada yang berkomentar bagus tentang foto tersebut.
BAGAIMANA HUKUMNYA MENURUT ISLAM
Sebelumnya kita sudah bahas soal Selfie Haji yang diharamkan ulama Arab Saudi dalam Hukum Foto Selfie Jamaah Haji & Umroh serta Narsis & Selfie di Media Sosial Bisa Suburkan Riya' & Ujub.
Dari dua posting itu bisa mengambil kesimpulan bahaya selfie dalam perspektif Islam, yaitu menumbuhkan sifat riya' (ingin dipuji orang lain) dan 'ujub (mengagumi diri sendiri) yang dilarang dalam Islam.
Rasulullah Saw melarang keras seseorang ujub terhadap dirinya. Bahkan, Rasulullah menyebutnya sebagai dosa besar yang membinasakan pelakunya.
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
"Tiga dosa pembinasa: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya" (HR. Thabrani dari Anas bin Malik).
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri." (HR. Muslim dari Abu Said al-Khudri).
Selfie lalu menyimpan foto untuk dokumentasi pribadi saja, tanpa dipublikasikan di media sosial, tentu saja tidak akan menimbulkan masalah --tidak berpotensi menumbulkan sikap riya' dan 'ujub.
Namun, jika diekspose di media sosial, jelas "ada maksudnya". Maksud itulah yang bisa melabrak akhlak mulia berupa rendah hati (tawadhu').
Salah satu bukti Selfie bisa menimbulkan 'ujub a.l. munculnya penyakit depresi Facebook (Facebook despression), yaitu penyakit kejiwaan yang membuat seseorang merasa diabaikan setelah menulis status atau mengunggah foto karena tidak ada "like" dan/atau "komentar" dari siapa pun!
Demikian hukum Selfie dalam Islam, yakni terkait sifat riya' dan 'ujub, bahkan juga potensial menumbuhkan takabur, meingat selfie biasanya sambil "mempertujukkan sesuatu".
Semoga saja kaum Muslim yang suka selfie tidak terjangkit kedua penyakit itu. Mungkinkah..??? Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
@
Tagged @ Akhlak
Kamu sedang berada dipostingan Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam, Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam, Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam, Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam, Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam, Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam, Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam , Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten