Update tentang islam dari beberapa penulis blog.

Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi

Memahami Problem Utama Ekonomi (Seri Kajian Ekonomi)

Para Pembaca yang cerdas hati dan pikirannya, jumpa lagi dengan tulisan sederhana kami bertemakan kajian ekonomi, Setelah sebelumnya kita pernah mengkaji pengertian “ekonomi”, buka: Ekonomi vs Ekonomi Islam 
Mari kita pahami lebih dalam lagi mengenai problem-problem utama ekonomi. Gambaran berikut juga menjelaskan mengenai beberapa filosofi ekonomi konvensional yang banyak kita kenal sekarang.


“ekonomi” bila diartikan sederhana merupakan ilmu sosial yang mempelajari bagaimana mengatasi kelangkaan. Rumusan masalah ekonomi dibagi ke dalam 3 hal :

1. Kelangkaan sumber daya
Sumber daya ekonomi memiliki keterbatasan atau kelangkaan bila dikaitkan dengan berbagai keinginan atau kebutuhan. Berbicara mengenai keinginan dan kebutuhan, kedua hal tersebut dapat berkaitan erat. Penulis mengartikan “wants” sebagai kebutuhan karena, segala yang dibutuhkan pasti diinginkan, sedangkan segala yang diinginkan belum tentu menjadi kebutuhan. Karena prinsip memandang bahwa suatu keinginan harus sesuai kebutuhan, maka dari itu keinginan tak boleh hanya sekedar ingin.

2. Unlimited wants
Yaitu hasrat manusia dalam memakai komoditi/barang dan jasa yang menyediakan kepuasan.

3. Choice (Pilihan)
Problem kelangkaan dan adanya kebutuhan membutuhkan suatu pilihan untuk dibuat untuk mengatasinya. Pilihan itu dapat bermacam-macam seperti penghematan, atau peniadaan kebutuhan (keinginan), atau memakai alternatif lainnya seperi memakai produk semisal tapi lebih rendah kualitasnya (complement).

Rumusan sederhana yang mungkin dapat menganalogikan ketiga problem utama ekonomi yaitu :
“Scarcity x Unlimited Wants = CHOICE”
Kelangkaan yang mengakibatkan permintaan pasar mengenai suatu komoditi/barang atau jasa menghasilkan suatu “pilihan”.

Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan/Keterbatasan diartikan bahwa manusia sebagai makhluk ekonomi menginginkan lebih dari apa yang sudah ada. Setiap manusia memiliki keterbatasan baik sebagai individu atau sebagai kumpulan masyarakat.

Manusia sebagai individu tentunya memiliki keterbatasan, seperti terbatasnya waktu, pendapatan(gaji) yang terbatas, kemampuan terbatas, berbagai keterbatasan inilah yang menghalangi segala apa mereka suka dan inginkan.

Sebagai Kumpulan masyarakat, sumber daya juga terbatasi seperti kemampuan sumber daya anggota individu tersebut, permesinan, dan sumber daya alami sehingga membatasi jumlah barang/komoditi dan jasa yang dapat diproduksi.

Kelangkaan (Keterbatasan) membutuhkan suatu PILIHAN
Dengan menyadari keterbatasan yang dimiliki maka manusia harusnya memilih dari hasrat-hasrat yang begitu banyaknya untuk dipenuhi dan mana saja dari hasrat-hasrat tersebut yang harus ditinggalkan tanpa dipenuhi.

Selain hal itu, dikenal pula dalam istilah dunia ekonomi sebagai “trade off” dimana ketika
manusia baik sebagai seorang individu atau sekumpulan masyarakat memutuskan untuk memilih suatu kebutuhan agar dipenuhi secara lebih, maka hukum kelangkaan (keterbatasan) akan memaksa mereka untuk mengurangi suatu kebutuhan lainnya.

Ekonomi seringkali disebut dengan ilmu kelangkaan (keterbatasan) karena aktivitas ekonomi tidak akan bisa exist atau berlanjut ketika suatu kelangkaan tidak memaksa seseorang untuk membuat pilihan.

Contoh ilustrasi sederhana, misalnya kelangkaan sumber daya pengajar untuk mengajari anak para petani. Hal memaksa mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan menjual hasil pertanian mereka untuk ditukar atau dibelikan suatu jasa pendidikan bagi anak-anak mereka.

Manusia membuat pilihan mengenai barang apa dan jasa apa yang mereka inginkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Manusia bekerja keras, berbisinis untuk mendapatkan pendapata atau menghasilkan keuntungan untuk memuaskan dan memenuhi keinginan/kebutuhan mereka yang tidak terbatas. Komoditi (harta-benda), uang, dan keuntungan menjadi bagian yang membentuk kebahagiaan mereka.

Beginilah cara pandang secara umum mengenai problem ekonomi terutama di dunia ekonomi konvensional

Mungkin untuk tidak membuat mata para pembaca capek , maka dicukupkan sekian dulu dan akan disambung kembali dalam uraian tulisan berikutnya. Saran, kritik , serta dialog amat sangat diharapakan agar lebih bisa bermanfaat bagi sesama.
Mungkin, sampai disini dulu pembahasan kali ini, akan disambung lagi lain kali, Saya Azhar Alam…Salam Bersemi.

Penulis: Azhar Alam



@



Kamu sedang berada dipostingan Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi, Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi, Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi, Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi, Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi, Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi, Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi , Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi

0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

Akar Masalah dan Problem Utama Ekonomi