Update tentang islam dari beberapa penulis blog.

Keutamaan Berdakwah

๐Ÿ“† Jumat, 22 Rajab 1437H / 29 April 2016

๐Ÿ“š DAKWAH ISLAM

๐Ÿ“ Ust. Imantoko Riyanto

๐Ÿ“‹ Keutamaan Berdakwah

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐ŸŒทDakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada kepada Allah SWT dengan hikmah dan pelajaran yang baik dengan harapan objek dakwah beriman kepada Allah SWT dan mengingkari taghut sehingga mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

๐ŸCara dan metode yang digunakan dalam berdakwah harus dengan baik. Tidak dilakukan dengan cara yang tidak dibenarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah dan dakwah para salaf. Tidak dikatakan dakwah jika objek menjadi gerah atas polah yang mengatas namakan dakwah.

๐ŸŒทTerdapat banyak ayat dan hadits yang menunjukkan betapa besar balasan bagi mereka yang berdakwah. Dengan mengetahui keutamaan dakwah beban dakwah yang betapapun beratnya akan menjadi terasa ringan.

Sebaliknya, jika pengetahuan tentang keutamaan dakwah lemah, maka akan lemah pula semangat dalam berdakwah.

๐ŸMaka cukuplah balasan berikut ini menjadikan para aktivis dakwah terus gandrung dengan aktivitas dakwah yang kini semakin banyak bentuknya.

1. Dakwah adalah tugas para Rasul
2. Dakwah adalah amal terbaik
3. Balasan yang berlipat ganda
4. Penyelamat dari azab
5. Jalan menuju khairu ummah.

๐ŸŒทPintu kenabian telah tertutup sejak Allah SWT mengutus Rasulullah SAW. Namun aktivitas mulia yang diemban oleh para Rasul tersebut dapat terus dilakukan yakni berdakwah, mengajak manusia untuk kembali kepada Allah SWT.

๐ŸBersihkan diri kita lalu serulah sesama. Estafeta dakwah harus sampai kepada kita sebagai pelaksana. Apapun perbendaharaan yang ada manusia saat ini, teramatlah sepele jika dibandingkan balasan bagi mereka penyeru kebajikan.

๐Ÿ’ฆAllah SWT berfirman dalam QS Fushilat ayat 33, “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata :”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.”

๐Ÿ’ฆIbnu Jarir Ath Thabari rahimahullah dalam tafsirnya : Allah SWT menyeru manusia “Wahai manusia, siapakah yang lebih baik perkataannya selain orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah, kemudian istiqamah dengan keimanan itu, berhenti pada perintah dan laranganNya, berdakwah (mengajak) hamba-hamba Allah untuk mengatakan apa yang ia katakan dan mengerjakan apa yang ia lakukan.” (Tafsir Ath Thabari, Jamiul Bayan fi Ta’wil Quran : 21/468).

๐Ÿ’ฆSayyid Quthb berkata : "Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya.

Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah SWT sehingga tidak ada penonjolan diri didalamnya.

Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan.

Setelah itu tidak pantas kalimat seorang dai kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi. (Fi Zhilal Al Quran 6/295).

๐ŸBegitu besarnya balasan bagi para da’i mengindikasi kan bahwa pekerjaan tersebut tidak mudah. Balasan besar hanya diperuntukkan untuk pekerjaan besar. Semakin besar tugas tentu akan semakin berat pula ujiannya.

๐ŸŒทPeran seperti apa yang sudah kita ambil dalam memperbaiki kondisi ummat ini?

๐ŸŒทDengan apa kita menyeru manusia yang lalai atas kewajiban mereka untuk senantiasa mengibadahi Allah SWT semata?

๐ŸŒทApa tindakan kita atas silaunya manusia akan kehidupan dunia yang gemerlap menyilaukan mata?

๐Ÿ”นUntuk muda-mudi yang begitu mudah meninggalkan shalat.
๐Ÿ”นUntuk fakir miskin yang berputus asa atas kesulitan menghidupi keluarga.
๐Ÿ”นUntuk para penguasa yang mudah sekali mengutip hak orang lain.
๐Ÿ”นUntuk para penuntut ilmu yang disorientasi.
Untuk para Ayah yang tak peduli keimanan anak-anaknya.
๐Ÿ”นUntuk para Ibu yang tidak bisa menjaga kehormatan.
๐Ÿ”นDan untuk jutaan manusia yang kehilangan Tuhan, dengan apakah kita menyeru?

๐ŸKita yakin, dengan dakwah yang bijak lagi menentram kan.
Dengan ajakan yang penuh kasih sayang.
Dengan uluran tangan yang tak berharap balasan. Dengan doa yang rahasia namun melesat ke sasaran.

๐Ÿ’ฆKita selimuti hati kita sepenuh kejujuran bahwa jalan dakwahlah jalan yang harus ditapak. Satu-satunya jalan kesalamatan yang kelak akan menghimpun kita bersama orang-orang mulia.

Wallahu a'lam

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผ Sebarkan! Raih pahala...


@



Kamu sedang berada dipostingan Keutamaan Berdakwah, Keutamaan Berdakwah, Keutamaan Berdakwah, Keutamaan Berdakwah, Keutamaan Berdakwah, Keutamaan Berdakwah, Keutamaan Berdakwah , Keutamaan Berdakwah

0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

Keutamaan Berdakwah