๐ณUstadz Menjawab
✏Ust. Farid Nu'man Hasan
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
๐Assalamuallaikum wr wb
๐ฆ๐ฅ๐ฆ๐ฅ๐ฆ๐ฅ
Assalamualaikum ustadz๐ , ada pertanyaan dr member ๐
ฐ0⃣8⃣:
Mau tanya apakah boleh shalat sunat fajar dilakukan sesudah shalat subuh? Karena sy seorang ibu yg memiliki bayi. Pernah suatu kali sy mendahulukan shalat sunat fajar tp kemudian bayi sy menangis dan sy hrs menyusuinya hingga sy shalat subuhnya sdh telat sekali diakhir waktu. Demikian prtanyaan sy. Jzk atas jawabannya
๐ด.Jawaban nya
Wa'alaikumussalam wa rahmatullah ... Bismillah wal Hamdulillah ..
Shalat sunah fajar boleh diqadha, yakni dilakukan setelah subuh baik matahari telah terbit atau belum. Hal ini berdasarkan hadits berikut (sebenarnya masih ada beberapa hadits lainnya, namun saya sebut dua saja):
Hadits Pertama:
ุนَْู ุฃَุจِู ُูุฑَْูุฑَุฉَ َูุงَู َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ู
َْู َูู
ْ ُูุตَِّู ุฑَْูุนَุชَْู ุงَْููุฌْุฑِ َُْูููุตَِِّููู
َุง ุจَุนْุฏَ ู
َุง ุชَุทُْูุนُ ุงูุดَّู
ْุณُ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang belum shalat dua rakaat fajar, maka shalatlah keduanya (sunah fajar dan subuh) sampai tebitnya matahari.” (HR. At Tirmidzi No. 423)
Imam At Tirmidzi Rahimahullah berkata:
ููุฏ ุฑูู ุนู ุงุจู ุนู
ุฑ ุฃูู ูุนูู ูุงูุนู
ู ุนูู ูุฐุง ุนูุฏ ุจุนุถ ุฃูู ุงูุนูู
ูุจู ูููู ุณููุงู ุงูุซูุฑู ูุงุจู ุงูู
ุจุงุฑู ูุงูุดุงูุนู ูุฃุญู
ุฏ ูุฅุณุญู
Telah diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa dia melakukannya. Sebagian ulama telah mengamalkan hadits ini dan inilah pendapat Sufyan At Tsauri, Ibnul Mubarak, Asy Syafi’I, Ahmad, dan Ishaq. (Sunan At Tirmidzi, penjelasan hadits No. 423)
Imam Asy Syaukani menulis dalam Nailul Authar sebagai berikut:
ََููุฏْ ุซَุจَุชَ ุฃََّู ุงَّููุจَِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูุถَุงُูู
َุง ู
َุนَ ุงَْููุฑِูุถَุฉِ َูู
َّุง َูุงู
َ ุนَْู ุงَْููุฌْุฑِ ِูู ุงูุณََّูุฑِ
“Telah tsabit (kuat) bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengqadha keduanya (shalat sunah fajar) bersama shalat wajib (subuh) ketika ketiduran saat fajar dalam sebuah perjalanan.”
Tentang hadits Imam At Tirmidzi di atas, Imam As Syaukani berkata:
ََْูููุณَ ِูู ุงْูุญَุฏِูุซِ ู
َุง َูุฏُُّู ุนََูู ุงْูู
َْูุนِ ู
ِْู ِูุนِِْููู
َุง ุจَุนْุฏ ุตََูุงุฉِ ุงูุตُّุจْุญِ
“Pada hadits ini tidaklah menunjukkan larangan untuk melaksanakan dua rakaat tersebut setelah shalat subuh.” (Nailul Authar, 3/25)
Hadits Kedua:
Hadits yang paling jelas tentang qadha shalat sunah fajar adalah riwayat tentang Qais bin Umar bahwa beliau shalat subuh di masjid bersama Rasulullah, sedangkan dia sendiri belum mengerjakan shalat sunah fajar. Setelah selesai shalat subuh dia berdiri lagi untuk shalat sunah dua rakaat. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewatinya dan bertanya:
ู
َุง َูุฐِِู ุงูุตََّูุงุฉُ َูุฃَุฎْุจَุฑَُู َูุณََูุชَ ุงَّููุจُِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูู
َุถَู ََููู
ْ َُْููู ุดَْูุฆًุง
“Shalat apa ini?, maka dia menceritakannya. Lalu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diam, dan berlalu tanpa mengatakan apa-apa.” (HR. Ahmad No. 23761, Abdurazzaq dalam Al Mushannaf No. 4016, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi dalam Kanzul Ummal No. 22032, Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkat: Berkata Al Iraqi: sanadnya hasan. (Fiqhus Sunnah, 1/187). Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: hadits ini mursal (terputus sanadnya pada generasi sahabat), namun semua perawinya tsiqaat. Lihat Taliq Musnad Ahmad No. 23761)
Beliau melanjutkan:
ูุธุงูุฑ ุงูุงุญุงุฏูุซ ุฃููุง ุชูุถู ูุจู ุทููุน ุงูุดู
ุณ ูุจุนุฏ ุทููุนูุง، ุณูุงุก ูุงู ููุงุชูุง ูุนุฐุฑ ุฃู ูุบูุฑ ุนุฐุฑ ูุณูุงุก ูุงุชุช ูุญุฏูุง ุฃู ู
ุน ุงูุตุจุญ
“Secara zhahir, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa mengqadha shalat sunah fajar bisa dilakukan sebelum terbit matahari atau setelahnya. Sama saja, baik terlambatnya karena adanya udzur atau selain udzur, dan sama pula baik yang luput itu shalat sunah fajar saja, atau juga shalat subuhnya sekaligus. (Fiqhus Sunnah, 1/187) Sekian. Wallahu Alam
Syaikh Abul Hasan Al Mubarkafuri Rahimahullah menjelaskan:
ููุงู ุงุจู ุงูู
ูู: ุณููุชู ูุฏู ุนูู ูุถุงุก ุณูุฉ ุงูุตุจุญ ุจุนุฏ ูุฑุถู ูู
ู ูู
ูุตููุง ูุจูู. ูุจู ูุงู ุงูุดุงูุนู - ุงูุชูู. ููุฐุง ูุงู ุงูุดูุฎ ุญุณูู ุจู ู
ุญู
ูุฏ ุงูุฒูุฏุงูู ูู ุงูู
ูุงุชูุญ ุญุงุดูุฉ ุงูู
ุตุงุจูุญ، ูุงูุดูุฎ ุนูู ุจู ุตูุงุญ ุงูุฏูู ูู ู
ููู ุงูููุงุจูุน ุดุฑุญ ุงูู
ุตุงุจูุญ، ูุงูุนูุงู
ุฉ ุงูุฒููู ูู ุดุฑุญ ุงูู
ุตุงุจูุญ
Berkata Ibnu Al Malik: Diamnya nabi menunjukkan bolehnya mengqadha shalat sunah subuh setelah ditunaikan kewajiban subuhnya, bagi siapa saja yang belum melakukannya sebelumnya. Ini adalah pendapat Asy Syafii. Selesai. Demikian juga pendapat Syaikh Husein bin Mahmud Az Zaidani dalam kitab Al Mafatih Hasyiah Al Mashabih, Syaikh Ali bin Shalahuddin dalam kitab Manhal Al Yanabi Syarh Al Mashabih, dan juga Al Allamah Az Zaini dalam Syarh Al Mashabih. (Mirah Al Mafatih, 3/465).
Namun, hal ini tidak boleh dijadikan kebiasaan.
Wallahu Alam
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
๐ผSebarkan! Raih Pahala...
@
Tagged @ Farid Nu'man Hasan
Tagged @ Materi
Tagged @ Tanya Jawab
Kamu sedang berada dipostingan SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?, SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?, SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?, SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?, SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?, SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?, SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH? , SHALAT FAJAR SETELAH SHALAT SUBUH, BOLEHKAH?
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten